Pada pembahasan sebelumnya kita membahas tentang bagaimana membangun masa depan anak putus sekolah melalui berwirausaha. Dengan pembahasan tersebut muncul
beberapa pertanyaan dari teman-teman, pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang
luar biasa. Seperti, “Saya pengen jadi pengusaha tapi bagaimana caranya?”, Saya
pengen buka usaha tapi saya tidak tahu usaha apa yang cocok buat saya?”, “Seberapa
pentingkah kejujuran dalam berwirausaha? Sebab banyak usaha yang melakukan
modus penipuan” dan “Anda selalu menyuarakan Ayo Berwirausaha, apakah anda tidak
takut tersaingi?”. Kali ini saya akan mencoba menjawabnya berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang saya miliki. Here we go!
Pertama,
“Saya pengen jadi pengusaha tapi bagaimana caranya?”. Kalau pengen jadi
pengusaha caranya ya harus bikin usaha. Bagaimana bisa menjadi seorang pengusaha
kalau usahanya tidak ada. Itu namanya pengusaha fiktif atau pengusaha hantu. Usaha
yang dimaksud bukanlah bentuk dari berusaha, contoh, saya telah berusaha
melamar kerja ke sana sini, telah berusaha merencanakan ini itu, usahaku telah
maksimal. Tetapi usaha yang dimaksud adalah usaha yang memiliki profit. Sekecil
apapun usaha anda, anda adalah seorang pengusaha. Kata Bob Sadino, sekecil apapun usaha anda, anda adalah
bossnya. Pengusaha itu tidak harus mempunyai usaha yang berskala besar, mereka
menjadi pengusaha besar itu berawal dari usaha kecil. Nah untuk menjadi
pengusaha yang sukses butuh proses, tidak ada yang langsung jadi.
Waktu
yang tepat untuk anda memulai usaha adalah sekarang. Kenapa sekarang? karena
sekarang anda belum mempunyai beban atau tekanan, jadi kalau gagal pun tidak
masalah, anda masih bisa makan dengan orang tua. Tetapi lain cerita kalau anda
memulai sewaktu telah berkeluarga, untuk mencapai keberhasilan itu sebuah
beban. Selalu berpikir usaha ini harus sukses, harus mendapatkan
uang. Jika gagal maka anak isteri tidak makan, akhirnya tidak berani lagi
memulai, ujung-ujungnya kembali berkuli, yang penting dapat uang walau sekedar
pelepas makan.
Ironisnya,
ada yang kembali menjadi beban orang tua. Sungguh pun masih bisa makan sama orang
tua, namun perlu anda ketahui anda juga seorang orang tua, anakmu mau makan apa?
Bahkan lebih parah lagi membawa anak dan isteri menjadi tambahan beban orang
tua. Sedurhaka itukah anda pada orang tua? Harusnya orang tuamu itu disenangkan,
sudah seharusnya mereka melepas kepenatan selama ini. Ingat, setelah
berkeluarga anda bukan lagi tanggung jawab orang tua, tetapi anda memiliki
tanggung jawab yang baru, tanggung jawab pada anak dan isteri. Maka mulailah
dari sekarang.
Kedua,
“Saya pengen buka usaha tapi saya tidak tahu usaha apa yang cocok buat saya?”. Mungkin
itu hanya anda sendiri yang tahu kemampuan apa yang anda miliki. Cocok buat
saya belum tentu cocok buat anda. Namun saya sarankan, bukalah usaha yang
sesuai dengan kompetensi anda (passion), sesuai bakat, hobby, dan skill yang anda
miliki. Karena membuka usaha berdasarkan hal tersebut kita menikmatinya dalam
menjalankan usaha. Misalkan hobby anda memasak, mungkin anda bisa buka usaha
rumah makan, atau mempunyai keterampilan melukis mungkin bisa buka usaha
lukisan, dan sebagainya.
Jika
anda ingin menjadi pengusaha besar, hindari membuka usaha-usaha yang bersifat
musiman atau usaha karena ada peluang. Sebenarnya boleh saja tetapi tidak akan
bertahan lama, atau tidak langgeng kata orang jawa. Kenapa? Karena namanya saja
musiman, musim itu kan berarti berganti-ganti. Misalnya, sekarang musim
internet diganti pula usaha warnet, datang musim batu akik diganti pula usaha
batu akik, datang lagi musim burung diganti pula usaha burung. Usaha sedang maju-majunya ternyata
musim tersebut habis. Ketika anda memulai usaha yang baru sudah pasti semuanya
akan dimulai dari awal lagi. Kalau berganti-ganti
terus kapan usaha tersebut menjadi besar? Lagi pula kalau berganti terus anda tidak bisa membuat
inovasi pada produk, dipastikan anda tidak akan menjadi expert di domain
tersebut. Oleh karena itu tetaplah konsisten pada usaha yang anda jalani,
sehingga bisa menjadi lebih expert dan bisa membesar.
Selanjutnya,
“Seberapa pentingkah kejujuran dalam berwirausaha? Sebab banyak usaha yang
melakukan modus penipuan”. Ini adalah pertanyaan yang sangat bagus, karena
kejujuran dalam berwirausaha merupakan kunci utama menuju pengusaha yang
sukses. Kejujuran ibaratkan fondasi dalam sebuah bangunan. Seumpama anda membangun rumah, anda harus membutuhkan fondasi yang kuat
untuk memperkokoh bangunan tersebut. Karena kekuatan fondasi lebih utama, sebab
dalam membangun bangunan bertingkat yang kokoh tergantung seberapa kuat fondasi
yang digunakan untuk menopang beban tersebut. Rumahmu tak akan kokoh kalau
fondasimu rapuh. Begitu pula dengan berwirausaha, jika usahamu dibangun dengan
ketidakjujuran, berarti anda telah meruntuhkan usaha anda sendiri.
Berapa
banyak usaha-usaha yang melakukan ketidakjujuran atau penipuan berujung pada kebangkrutan.
Contoh, ketika anda hendak membeli baju di toko, pelayan toko tersebut
mengatakan baju tersebut warnanya tidak akan luntur walau dicuci berulang kali.
Maka anda tertarik membelinya, tapi baru sekali cuci saja warnanya sudah memudar.
Apakah anda akan berlangganan lagi di toko tersebut? Pastinya anda tidak akan
berbelanja lagi disana. Maka toko tersebut sudah kehilangan satu pelanggannya. Belum
lagi kalau anda memberitahukan ke teman-teman untuk tidak membeli baju disana
karena toko tersebut penipu. Bisa-bisa toko tersebut kehilangan banyak pelanggan,
akhirnya toko tersebut sepi dan ujung-ujungnya gulung tikar.
Anda
pernah menabung di Bank? Saat mengurus tabungan, pihak bank tersebut (costomer
service) menyuguhkan keunggulan dari berbagai macam produknya, keuntungan apa
yang akan kita dapat jika memakai produk tersebut, mereka selalu menyebutkan
kelebihan ini itu. Contoh, dapat bunga sekian dalam jangka waktu sekian, tetapi
setelah tiba jangka waktunya ternyata saldonya tidak sesuai bahkan jauh dibawah
bunga yang disepakati. Hanya saja orang awam kebanyakan tidak tahu sistem perbankan. Dalam bunga tersebut ada PPh, administrasi bulanan, belum lagi kalau anda pakai
ATM dan lain sebagainya. Terkadang tertera dalam kertas kesepakatan yang anda
tanda tangani sendiri, anda saja yang malas membaca.
Mereka
tidak akan menyebutkan itu semua kalau anda tidak bertanya. Semua itu sengaja tidak disebutkan, jika disebutkan yang pasti
konsumen tidak akan tertarik. Kalau konsumen tidak tertarik maka produk yang
mereka tawarkan tidak jalan. Apabila bertanya
tentang kelemahan, mereka selalu menyepelekan kelemahan dari produk yang mereka
tawarkan. Sebenarnya itu bukanlah bentuk ketidakjujuran, tetapi
strategi bagaimana menarik hati
konsumen. Menonjolkan kelebihan tanpa menyentuh kelemahan. Jika ada Bank yang
melakukan penipuan sudah pasti bank tersebut ditutup oleh pemerintah karena
setiap bank diawasi oleh OJK. Begitulah cara bank melakukan persaingan dalam
dunia perbankan.
Nah
dari sana kita bisa belajar, bagaimana cara memasarkan produk dalam ketatnya
persaingan, supaya konsumen tertarik pada produk yang kita tawarkan. Anda juga
boleh menonjolkan kelebihan tanpa menyentuh kelemahan, jika ada kelemahan
poleslah dalam bentuk kelebihan. Selama ini yang kita saksikan di iklan-iklan
kan begitu. Apakah mereka menyebutkan kekurangannya? Tentu tidak. Tetapi jika ada
konsumen bertanya tentang kelemahan atau kekurang dari produk anda, anda
mengatakan tidak ada padahal sebenarnya ada itu adalah cikal bakal kehancuran.
Terakhir,
“Anda selalu menyuarakan Ayo Berwirausaha, apakah anda tidak takut tersaingi?”.
Justru karena persaingan kita bisa mendapatkan kualitas produk terbaik. Dengan persaingan
perusahaan akan melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya guna merebut
konsumen. Contohnya handphone, karena persaingan setiap produsen handphone
selalu melakukan inovasi terhadap produknya, dengan inovasi tersebut kita bisa mendapatkan kualitas
terbaik, seperti gadget canggih. Jika tidak ada persaingan mungkin sampai saat sekarang
kita masih menggunakan handphone yang bisa sekedar telpon dan SMS, sama main
game Snake. Tanpa persaingan takkan ada Pokemon Go, game yang tengah populer saat ini dan banyak dimainkan orang di berbagai penjuru dunia, temasuk Indonesia. Terima kasih.